Jumat, 26 Desember 2014

HUTBAK NIKAH PERJANJIAN AGUNG DALAM PERNIKAHAN Oleh : Hamzah Widyaiswara Muda LPMP Prov. NTT



Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulilahi Rabbil Alamin, Ajrajna minal dulumati ila nnur,  Asahadu   Allah   Illaha Illallah, Wahdahu Lasarikalah Wa Ashadu Anna Muhammadan     Abduhu Warasuluhu Amma Ba ad.

Hadirin para undangan  kami  hormati,  kedua   mempelai   bersama  keluarga   yang   berbahagia.
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan nikmatnya, Tuhan  yang Maha Pengasih dan Penyayang. Selawat dan Salam yang senantiasa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Keluarganya, Sahabatnya, dan Pengikut-pengikutnya hingga akhir jaman.

Di dalam Al Qur,an Surat Arrum ayat 21 Allah berfirman artinya, Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya,  ialah menciptakan untukmu Isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikannya rasa cinta dan sayang di antara kamu, sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.  

Ananda berdua yang   berbahagia,   angkatlah   wajahmu   di  saat   sekarang  ini,  dan  lihatlah di sekeliling ananda berdua, duduk  berjejer  sanak  keluarga  dekat, sahabat, tetangga, pejabat urusan Agama, para undangan, dan seluruh  rumpun   keluarga   ananda berdua, untuk menyaksikan suatu peristiwa yang  sangat  penting  dalam  sejarah peradaban kehidupan manusia. Ananda pria, sebentar  lagi,  ananda  akan  mengucapkan  Ijab  dan Kabul. Ijab dan Qabul  dalam pernikahan merupakan proses yang harus dilalui oleh setiap manusia dalam membentuk  rumah  tangga, yang di dalamnya  berdiri  dua insan yang  beda jenis, menjadi  suami isteri yang sah. Pada Hari ini boleh berbangga hati, namun setelah ijab dan qabul di serahkan, pada saat itu akan terasa tanggung jawab mulai terpikulkan.

Kalimat Ijab dan Qabul, sangat pendek, mudah  di ucapkan, bahkan  tidak   memerlukan  waktu  banyak,  tetapi  nilainya  sangat  tinggi,  di  dalam Al Qur,an  Allah menegaskan: Misyakan  galidhan artinya perjanjian yang  agung. Sepasang muda mudi yang berjalan, duduk, dan berdiri berduaan di sembarang tempat dan waktu yang  sepi  yang  bukan muhrimnya dihawatirkan oleh orang tua dan masyarakat melanggar adab kesopanan, dan  nilai-nilai ke agamaan, tetapi apabila ijab dan qabul telah diserahkan di iqrarkan dengan lidah, dibenarkan dalam hati dan dikerjakan oleh siapapun, maka apa saja boleh dilakukan, sesuai dengan kaidah-kaidah dan norma-norma agama.  Orang tua, keluarga, dan masyarakat tidak  dapat mencampuri lagi urusan ananda berdua, semuanya telah menjadi milik ananda berdua.


Mempelai pria yang berbahagia, ucapkanlah  Kalimat  Ijab dan Qabul dengan rasa  penuh  keimanan,  rumah  tangga harus dibentuk dengan  tujuan  untuk  mencari  ketentraman  hidup dan berbakti kepada Allah, dan menurunkan generasi-generasi muda yang jauh lebih baik dari  pada  diri  ananda berdua. 

Pernikahan  jangan  didasarkan   pada  kecantikan  dan  kemolehan  tubuhnya, karena kecantikan dan kemolehan tubuh adalah merupakan hal yang relatif dan bisa  di  renggut oleh waktu, dan apabila hal ini   menjadi   tujuan   pernikahan   ananda   berdua   pada   hari   ini, maka pernikahan ananda berdua akan luntur sedikit demi sedikit,  bagaikan  lunturnya   kecantikan   dan kemolehan tubuh yang siap di renggut oleh masa, yang pada akhirnya sirna  dan  usang, sehingga sejarah yang ananda berdua  tinggalkan adalah  saling benci membenci dan  akhirnya  Thalak  dan percereian yang tidak dapat ter elakkan.

Demikian juga, pernikahan, yang di dasarkan atas banyak harta dan kekayaan yang berlimpah, karena harta dan  kekayaan  sangat  sulit untuk  mencarinya, lenyap dan tak terbayangkan kemana ia perginya. Penikahan  jangan  pula  di  dasarkan pada pangkat dan kedudukan, karena mencari pangkat dan kedudukan sekarang sangat sulit. Mencari sakinah harus dengan  ikatan cinta  kasih  dan saling pengertian dalam menciptakan suasana kehidupan yang  rukun, harmonis, serasi, selaras dan seimbang.

Di dalam Al Qur,an Allah berfirman, artinya  wanita adalah pakaian   pria  dan pria adalah pakaian  wanita, makna pakaian disini adalah bagi wanita  harganya lebih dari emas, apabila ia mendapatkan suami yang jujur, cinta kepada istri dan anaknya,  sayang kepada orang tua dan mertuanya, taat menunaikan ibadah, senyum dan menyapa  tetangga dan  sahabatnya dengan santun, dan memahami karakter hidup istrinya, sebaliknya, bagi suami lebih berharga dari segalanya, apabila ia mendapatkan isteri yang pandai menjaga rumah tangganya dan mempu menjaga kehormatan dirinya, pandai mendidik anaknya, sayang kepada orang tua dan mertuanya, taat beribadah, sopan bergaul dengan tetangga dan sahabatnya, mampu menjaga harta benda yang didapat bersama dengan suami.

Kehidupan di dunia ini, amat di butuhkan timbang rasa dan pandang pikir untuk mencapai keluarga yang sakinah, apabila berbicara saling mendengar, dan jangan saling  berbicara sendiri, sehingga menimbulkan amarah antara satu dengan yang lainnya, sebab amarah merupakan sikap perbuatan dan perilaku setengah gila, Isteri dimarahi, piring yang dilemparkan, barang dirusak, pintu dibanting, suami di comelin, baju yang disobekkan, tinggalkanlah segera, tenangkanlah jiwa dan ragamu, ucapkanlah  astagfirullah dan saling meminta maaf, mengambil air wudhu, segeralah bersujud dan bertaubatlah kepada Allah SAW, berpelukanlah dalam kemesraan, kenangkan bersama peristiwa saling cinta ananda berdua sebelumnya, sehingga tua dan keluarga menyerahkan sepenuhnya pada hari ini baik dari segi kehidupan sosial sesama insan maupun di sisi Allah.

Ananda berdua yang berbahagia, berlindunglah kepada Allah terhadap semua keburukan yang mungkin akan terjadi, sesungguhnya kepada siapapun Allah senantiasa memberi petunjuk kepada hambanya, dan tidak ada lagi penyesatan baginya.


Bukankah ananda berdua telah menyatakan bersaksi, bahwa tidak ada Tuhan yang di sembah kecuali Allah yang Maha Esa tiada sekutu baginya, dan bersaksi, bahwasannya Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Di dalam Al Qur,an Surah Annisa ayat 1 Allah menegaskan kepada setiap hambanya, artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya  Allah   memperbaiki   bagimu  amalan-amalanmu, dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan rasulnya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar.

Selain ananda berdua mendengar suara musik, hendaklah mendengarkan juga suara azan, tahlil, tahmid dan ayat- ayat Al Qur,an, berusahalah untuk mencapai yang lebih baik, tegakkan sholat sebagai benteng yang paling ampuh untuk mengontrol dan memberikan pertimbangan dalam berpikir dan bertindak, bentangkanlah sajadahmu,  bersujudlah untuk mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah, dan bersabar, bila musibah dan cobaan yang menimpah ananda berdua.

Mungkin ananda berdua tergolong rajin bekerja, tetapi jangan lupa memberikan waktu untuk keluarga, sebab kebahagiaan bukanlah berarti harus banyak harta. Akan tetapi kebahagiaan itu akan terhimpun dalam suasana kekeluargaan dan  saling memberi pengertian.

Manusia terdiri dari berbagai jenis dan perbedaan, bukan persamaannya, siapa yang pandai menyusun dari perbedaan itu ke dalam simponi kehidupannya akan mendapat keserasian, keselarasan dan indah dipandang dalam rumah tangganya. Rahasia rumah tangga peganglah berdua, jangan biarkan mahluk lain mengetahuinya, bahwa ananda berdua dalam keadaan kekurangan, apalagi tetangga dan orang tua. Semuanya tidak boleh tahu, sebab goresan hitam di wajah rumah tangga akan terjadi, apalagi di sebarluaskan di seluruh kampung.

Mempelai berdua yang berbahagia, ada lima unsur pokok yang di takuti oleh setiap manusia, yakni Kesulitan hidup yang tidak dapat di atasi, Rezeki yang tidak cukup, Cita-cita yang tidak tercapai, kalimat Thalak dan Madu. Dari lima unsur pokok tersebut ada dua yang sangat di takuti dalam rumah tangga yakni kalimat Thalak dan kalimat Madu. Sebab kedua kalimat itu merupakan pintu darurat bila serangan halilintar yang tak bisa terselesaikan dengan berbagai cara, sebaiknya berlindung kepada Allah dan menghindarkan diri dari kalimat Thalak, kami percaya dan yakin bahwa ananda berdua mampu menciptakan rumah tangga yang langgeng, saling pengertian, penuh kasih sayang, dan cinta kedamaian.

Kepada mempelai pria kami mengharapkan, tunjukkan sikap perilaku yang manusiawi di hadapan isteri, janganlah menunjukkan sikap perilaku yang tidak berperikemanusiaan dalam kelemahannya, karena dia telah memberikan pengakuan secara tulus didepan ananda sebelumnya, sehingga ia mengambil keputusan untuk hidup pisah dengan orang tua dan saudara kandungnya.

Kepada mempelai wanita kami berharap, tunjukkanlah sikap perilaku yang sopan kepada suami, dan jangan comelin dia dalam kelemahannya.







Kini ananda berdua merasa memiliki dua orang ayah dan dua orang ibu, cintah kasih sayang orang tua dan keluarga yang  memperindah rumah tangga ananda berdua, bila suami ingin memberikan rezeki kepada orang tuanya, sebaiknya harus di serahkan oleh isteri, dan apabila isteri hendak memberikan sesuatu kepada orang tuanya, sebaiknya diserahkan oleh suami.

Ananda berdua bukan orang yang tidak tahu  permasalahannya, namun pada tempat dan segala kata tersumbar di saat mengantar ananda berdua menuju mata rantai kehidupan, untuk berlayar yang di iringi berdesirnya angin sepoi-sepoi yang mewarnai keindahan ananda berdua dalam ber bulan madu, tempatkan keselamatan di atas pundak ananda berdua, Jagalah diri, jangan memalukan orang tua, keluarga, para undangan dan masyarakat, bersabar bila diterpa oleh badai dan angin topan, saling berbimbingan tangan untuk mencari jalan menuju rumah tangga sakinah yang di ridoi oleh Allah.

Selamat jalan, doa kami menyertai perjalanan hidup ananda berdua, Bismillahirahmanirrahim  Allahumma ya Allah yang cinta dan kasih setiap hambanya, pada saat ini kami sedang menyaksikan hambamu mengikrarkan janjinya untuk melaksanakan sunnah rasulmu, dan mengikat pernikahan dengan kebesaran namamu, untuk membina rumah tangga yang sakinah. Limpahkanlah rahmat kepada kedua hambamu, agar rumah tangganya kekal sekekalnya rumah tangga Adam dan Hawa, indah seindahnya rumah tangganya yusuf dan siti zuleha, berkah seberkahnya rumah tangganya Muhammad dan siti Khadijatul qubra. Bila engkau berikan rezeki, berikanlah rezeki yang halal, ketenangan ke dalam dirinya, anugerahkan kepada mereka anak yang soleh dan solihah yang dapat memberikan pandangan mata yang jernih kepada kedua orang tuanya, jauhkan rumah tangga mereka dari segala cobaan dan godaan yang tidak dapat mereka pikulkan, sesungguhnya mereka adalah hambamu yang lemah, yang senantiasa mengharapkan bantuan dan pertolonganmu, bukakan pintu taubat, luruskan kehidupannya, berikan hidayahmu untuk menjauhinya, ampuni dosa-dosanya terhadap kedua orang tuanya, terimalah permohonan dan doa mereka karena engkau maha menerima. Rabana atina fidunya hasanah wafil ahirati hasanah wakina ajabnnar  Subhanarrabik rabbil ijati amma yasifun wasalamun Alal mursalin Walhamdulilahirabbil Alamin.


Usikum Bitaqwalah Wasalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar