Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu
Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulilahi Rabbil
Alamin, Wasalatu Wasalamu
Ala Asrafil Ambiaka Walmursalin Wa Ala Alihi Wasabihi
Aj main,
Asahadu Allah Illaha
Illallah, Wahdahu
Lasarikalahu Wa Ashadu Anna
Muhammadan Abduhu Warasuluhu
Amma Ba ad.
Hadirin
para undangan yang kami hormati, kedua mempelai
bersama keluarga yang berbahagia.
Al
hamdulillah kita patut memanjatkan puji
syukur kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan nikmatnya,
Tuhan yang maha pengasih dan penyayang.
Selawat dan salam
yang senantiasa kita
curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. baik kepada keluarganya, sahabatnya,
maupun kepada pengikut-pengikutnya
hingga sepanjang masa.
Kedua mempelai
yang berbahagia, Untuk
mewakili orang tua dan keluarga,
ada empat hal yang perlu kami sampaikan kepada ananda
berdua sebagai pengantar perjalanan hidup untuk membangun rumah
tangga yang sakinah, mawadah warahmah.
Yang pertama Amanah.
Amanah
tidak lain merupakan
sesuatu kepercayaan di dalam
Akad Nikah dan
di dalam pernikahan pada hari
ini orang tua
wali dari mempelai
wanita akan menikahkan
ananda berdua, yang tentunya
merasa meyakini, bahwa apa yang akan di
amanatkan pada hari
ini akan terasa
aman di tangan mempelai pria yang
menerimannya.
Mempelai pria
yang berbahagia, Isteri
merupakan amanah di
tanganmu, kesediaannya untuk hidup
bersamamu, Ia rela pisah dengan orang
tua kandungnya, bahkan
ia sanggup membuka
rahasianya yang sangat
dalam, kerena Isteri
menyadarinya bahwa kebahagiaan bersama suami
akan terasa lebih
aman jika di
bandingkan dengan kebahagiaan
bersama orang tua kandungnya,
begitu pula pembelaan
suami tidak lebih
sedikit jika di
bandingkan dengan pembelaan saudara
kandungnya. Keyakinan seperti
ini di tuangkan
oleh Isteri kepadamu, dan
ini pula di
namai Al Qur,an
dengan sebutan : Wa ahad na
mingkum misyakan galidhan Artinya:
Dan Isteri mengambil
perjanjian dari kamu
dengan perjanjian yang amat
kokoh. Luruskanlah amanah
tersebut, janganlah bimbang
dan ragu, dan
jangan pula melawan
di dalam menjalaninnya, sebab
di dalam kehidupan
di dunia ini
sangat di perlukan
timbang rasa dan
pandang pikir, agar
amanah yang di terima
tidak
ter abaikan.
Yang Kedua Tanggung Jawab.
Di tangan
seorang menjadi suami, amanah nanti akan diserahkan sakralnya, besar dan
beratnya bukanlah jasa, dan bukan pula barang, dari sinilah tanggung jawab
mulai terpikulkan, sebab tumbuh dan lahir dari kalimat sakral, yang sebentar
lagi akan diserahkan oleh orang tua wali dari mempelai wanita melalui Ijab dan
qabul. Ijab dan qabul dalam pernikahan adalah membuat mempelai pria memiliki
pasangan hidup yang sah, ia merupakan ketentuan Allah atas segala mahluknya,
sebagaimana Allah SWT berfirman: Subha nallaji halakal ajwaja kullaha mimma tum bitul
ardha wa min anfusihim wa mimma la yaklamun. Artinya:
Maha suci Allah yang telah menciptakan
semuanya berpasangan, baik dari apa yang tumbuh di bumi dan dari jenis
manusia, maupun dari mahluk-mahluk lain yang tidak diketahui oleh manusia.
Ananda
berdua beda jenis, mengangkat janji dan tanggung jawab bersama, ketika Ijab dan
qabul di mulai, pada saat itu pula akan terasa ada suatu perubahan, perubahan
itu sangat memerlukan kesiapan mental, maka hal yang sangat penting adalah
kesadaran ananda berdua bertanggung jawab pada keputusan sebelumnya sehingga
pernikahan dapat dilangsungkan pada hari ini,
maka toleransi dan komunikasi yang santun sangat di perlukan dalam
kehidupan.
Toleransi
dan komunikasi merupakan peleburan
dua sifat dan
karakter yang berbeda , harus di satukan dan tenggang rasa yang sewajarnya agar terhindar dari
pertengkaran dan perselisihan sehingga tidak menimbulkan keretakan rumah tangga
ananda berdua, tampa menjalankan
toleransi dan komunikasi secara benar tidak bisa mengandalkan
kebahagiaan rumah tangga ananda berdua dengan baik.
Menjalankan
toleransi dan komunikasi tidak semudah
membalikkan telapak tangan, tetapi
kesadaran ananda berdua untuk bersama sama membangun dan menciptakan kadamaian dan kebahagiaan rumah tangga yang sakinah,
untuk itu harus dipahami dihayati dan diamalkan dalam kehidupaan ananda berdua.
Yang ketiga adalah sabar dan
sholat
Rumah tangga manapun perselisihan dan beda
pendapat sering terjadi, banyak suka dan dukanya yang mewarnai kehidupan rumah tangga setiap manusia, suka dan duka
yang mewarnai kehidupan rumah tangga setiap manusia itu merupakan ujian dan cobaan yang datang
dari Allah hadapilah ujian dan percobaan itu dengan hati sabar, kerjakan sholat
sebab Allah selalu memberikan teguran dan peringatan kepada setiap manusia yang berlebihan agar
setiap manusia, mau memperbanyak bersyukur kepadaNya, dan teguran dan
peringatan kepada setiap manusia yang belum beruntung, untuk tidak
selalu berputus asa dari rahmat
Allah SWT.
Orang
yang beriman dan bertaqwa, tidaklah gampang berputus asa, ia selalu berusaha
dan bertawakal kepada Allah SWT. bahwa setiap manusia harus sadar bahwa
bersamaan dengan kesulitan ada kemudahannya. Maka jadikanlah sabar dan sholat
untuk mewarnai kehidupan ananda berdua,
karena sabar dan sholat merupakan soko guru yang terbaik dalam mewujudkan
kabahagiaan rumah tangga
yang sakinah mawadah
warahmah.
Kebahagiaan
rumah tangga tidaklah sermata mata kerena banyak harta dan berpangkat tinggi, melainkan terletak pada kesadaran dan
kesetiaan untuk mau menerima apa adanya dari pemberian Allah SWT. melalui usaha
dan ikhtiar yang dilakukan oleh suami
sebagai pemegang amanah maupun usaha bersama. Ingat mempelai berdua .
apabila kehidupan yang diawali dengan kepahitan dan berakhir dengan kemaniasan
itulah rahmat Allah SWT. dan apabila kehidupan di awali dengan kemanisan dan
berakhir dengan kepahitan itulah ajab Allah, pandailah menempatkan pilar pilar
kehidupan agama diatas perkara
kehidupan lainya.
Yang keempat adalah Hormat
dan berbakti kepada orang tua
Semua
kami yang hadir pada hari ini bersama
kedua orang tua dan keluarga,
adalah untuk mengantar
perjalanan hidup ananda berdua dan pada hari ini ananda berdua merasa
memiliki dua orang ayah dan dua orang ibu, apa yang ananda lakukan terhadap
orang tua,wajib memberikan hormat dan
berbakti kepadanya, dalam arti perlakukanlah orang tua dengan sopan, siapapun orang tua, tampa
membeda-bedakan, terutama di saat orang tua memasuki usia lanjut.
Sipapun
orang tua, yang paling banyak yang di inginkan kepada anaknya bukanlah harta
melainkan perlakuan anaknya walaupun tidak sebanding
dengan perlakuan orang tua dikala
ananda bedua masih bayi hingga dapat di persandingkan pada ini, sesungguhnya
yang terbanyak yang di inginkan oleh
orang tua adalah sopan kata dan
santun bahasa, sebagai obat
kesejukan hati orang tua hingga akhir hayatnya. Inilah sikap perilaku yang
sangat diharapkan untuk membahagiakan orang tua.
Dalam
membangun dan membina rumah tangga yang bahagia secara baik dan benar adalah
berada di pundak ananda berdua, baik dan tidaknya kembali kepada hak dan
kewajiban, hak suami adalah kewajiban isteri dan hak isteri adalah kewajiban
suami, antara hak dan kewajiban harus dilakukan secara seimbang Insya Allah,
Allah SWT akan menggabungkan kebaikan ananda berdua di dunia dan di akhirat
sebagaimana di dalam salah satu hadist kudsi Rasulullah SAW bersabda yang
artinya: Apabila aku menginginkan kata Allah untuk menggabung kebaikan di dunia
dan di akhirat bagi seorang Muslim, maka aku jadikan hatinya khusu, lisannya
berzikir, tubuhnya gampang sabar dan aku jodohkan dia kata Allah dengan isteri
yang mukminah, yakmi isteri yang menyenangkan apabila dipandang, mampu menjaga
kehormatan dirinya dan mampu memelihara harta suaminya.
Makna
hadist tersebut tidaklah semata-mata di tujukkan kepada Isteri, sebaliknya
suamipun demikian yakni suami mukmin
yang berhati Iman dan taqwa, mampu menjaga dan memelihara harta isteri dan
sanggup menahan pandangan di balik isterinya. Bila suami isteri menginginkan
kebaikan di dunia dan di akhirat, maka harus mampu menjaga dan memelihara
pakaian kehidupannya Insya Allah, Allah akan menggabungkan kebaikan rumah
tangga ananda berdua dan menjadikan hati ananda berdua khusu, yakni hati yang
tidak terlintas sesuatu apapun yang bakal akan merusak ikatan perkawinan yang
dijalani oleh ananda berdua pada hari ini. Perlakukanlah isteri dengan baik dan
sopan dan janganlah memanfaatkan kelemahan dan kekurangan isterimu untuk
memperlakukan dengan tidak berperikemanusiaan.
Kepada
mempelai pria kami
mengharapkan, Jadikanlah
dirimu sebagai nahkoda yang
terbaik di dunia, tidak menenggelamkan perahu bersama awaknya, walaupun sering
terjadi silang pendapat, pandailah memperhitungkan arah arus angin ombak dan
gelombang untuk keselamatan perahu bersama awaknya, tempatkanlah keselamatan
itu di atas pundak ananda sebagai wujud
tanggung jawab yang hakiki.
Kepada
mempelai wanita kami berharap, jadikanlah dirimu sebagai pendamping yang
bijaksana dalam memberikan usul saran yang baik kepada suami, tidak membocorkan
rahasia rumah tangga kami bersama orang tua dan keluarga merasa yakin sebesar
dan sekecil apapun bahagia dan kesulitan yang dihadapi oleh ananda harus di
terima dengan lapang dada, saling memberi pengertian dalam membina dan
membangun rumah tangga yang sakinah.
Akhirnya
jagalah lisan dan perilaku ananda berdua di lingkungan masyarakat, tidak
melecehkan nama baik orang tua dan keluarga, senyum dan hormati kepada orang
tua dan kepada siapa saja, sepanjang tidak
merusak kehidupan ananda
berdua, sabar dan kerjakan sholat dengan
sungguh-sungguh untuk memohon kepada Allah SWT. berupa kesehatan,
keselamatan dan kemudahan buat ananda berdua, orang tua dan keluarga maupun
untuk keluarga yang telah mendahului ananda berdua. Kami bersama orang tua,
keluarga dan para undangan mengucapkan selamat membangun rumah tangga yang
sakinah, semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan merahmati rumah tangga
ananda berdua.
Hadirin
para undangan yang kami hormati, marilah kita
berdoa untuk mengantar kedua ananda kita ini, Amin,
Bismillahirrahmanirrahim, Allhumma Ya Allah Tuhan yang Maha Pengasih dan
penyayang, Limpahkan rahmat dan kasih sayangmu kepada kedua hambamu, orang tua
dan keluarganya, para undangan, maupun kepada seluruh rumpun keluarganya agar
kehidupannya indah dipandang karena kebesaranmu, segar dan sejuk karena atas
karamahanmu, mudahkanlah perjalanan hidupnya, janganlah engkau persulitkan di
dalam kelemahannya, berikanlah keturunan yang soleh dan solihah kepadanya,
lindungilah mereka dari pikiran yang sesat di kala mereka menerima hikmah,
bebaskanlah mereka dari ke angkuhan dan kesombongan di kala mereka menerima
nikmatmu, hindarkanlah mereka dari belenggu putus asa di kala mereka menghadapi
hambatan, lepaskanlah mereka dari jaringan tipu daya syetan bila menyeret
mereka ke dalam kesesatan, tetapkanlah Iman dan Islam ke dalam hati mereka,
tunjukkanlah kepastian dan kebenaranmu ke dalam diri mereka, luruskanlah
kehidupan mereka, berikanlah kekuatan kepada mereka untuk mengikutinya,
nampakkanlah kebesaran dan kebatilanmu kepada mereka, bukakanlah pintu taubat
kepada mereka, berikanlah hidayahmu kepada mereka untuk menjauhinya. Ampunilah
dosa mereka terhadap kedua orang tuanya, Terimalah doa dan permohonan mereka,
karena engkau maha mendengar dan maha menerimanya. Rabbana atina fidunnya
hasanah wa fil ahirati hasanah wakina ajabannar, Subhanarrabik rabbil ijati
amma yasifun wasalamun alal mursalin
wal hamdulilahirabbil alamin.
Assalamu
Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar