KERANGKA ACUAN KEGIATAN TERM OF REFERENCE (TOR)
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
TAHUN 2018/2019
Oleh
Hamzah LPMP NTT
Nama Program
|
: Meningkatkan Kompetensi Guru IPS Dalam
Menerapaan Pembelajaran Kolaborasi Untuk
Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Pada Peserta Didik
Sekolah Dasar
|
Kegiatan
|
: Pembinaan
Pengelolaan Pembelajaran Dalam
Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial Pada Peserta Didik
Sekolah Dasar
|
Anggaran
|
: DIP Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Nusa
Tenggara Timur Rp. 3000.000
(Tiga
Juta
Rupiah)
|
Tahun
Anggaran
|
: 2018/2019
|
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan.
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan.
4. Permendikbud No 13 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah);
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24
Tahun 2016 Tentang
KI, KD,
Mata Pelajaran pada Kurikulum 2013 Dikdasmen
10. Permendikbud No 67 Tahun 2014 Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur KTSP SMP
11. Permendikbud No 68 Tahun 2014 Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur KTSP SD
12. Permendikbud No 69 Tahun 2013 Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur KTSP SMA
13. Permendikbud No 70 Tahun 2013 Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur KTSP SMK
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12/2007
Tentang Standar Pengawasn
Sekolah/Madrasah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13/2007
Tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 19/2007 Tentang Standar Pengelolaan
Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar
Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar
Tenaga Administrasi
Sekolah/Madrasah;
2. Gambaran Umum
Kondisi kehidupan manusia di
era globalisasi tak dapat dihindari, tetapi perlu dijalani dan mengantisipasi
dengan cara-cara yang tepat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sangat cepat, persaingan yang sangat ketat dan cepatnya
arus informasi mendorong pendidik dan tenaga kependidikan mencari cara-cara
yang efektif untuk menghadapi globalisasi agar tetap eksis dalam persaingan.
Mengantisipasi globalisasi dalam dunia pendidikan sangat diperlukan guru
yang profesional, meninggalkan cara-cara pembelajaran tradisional, aktif
melakukan perubahan dalam pengelolaan proses pembelajaran, memiliki semangat
yang tinggi dalam mencari berbagai strategi baru untuk memperbaiki proses
pembelajaran, jika tidak dilakukan, maka akan menimbulkan berbagai
masalah dalam kehidupan, karena disebabkan keluaran pendidikan kurang memiliki
kemampuan berkompetisi dengan hasil pendidikan bangsa-bangsa maju.
Menghadapi globalisasi dalam pendidikan harus
berorientasi dengan kondisi dan tuntutan, maka proses dan output pendidikan
harus mengikuti perkembangan dan perubahan. Manajemen pendidikan yang semula
bersifat birokrasi sentralistik telah bergeser ke era desentralisasi dan telah
menghasilkan pola penyelenggaraan pendidikan yang beragam dalam berbagai
kondisi lokal yang berbeda untuk semua lapisan masyarakat.
Era otonomi desentralisasi pendidikan memungkinkan
daerah / sekolah mempunyai variasi pilihan dalam pelayanan pendidikan bagi
peserta didik di dunia nyata dan unggulan daerah dapat dimanfaatkan bagi
kepentingan pembangunan nasional dan daerah dan diyakini mampu meningkatkan
kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam berbuat serta daya saing yang
tinggi. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan melalui
observasi terpadu di berbagai daerah sangat diperlukan.
Banyak fakta dilapangan menunjukkan, bahwa tingkat
kemampuan dan keterampilan tenaga pendidik untuk mengembangkan model-model
pembelajaran bervariatif cenderung menurun sehingga memungkinkan pencapaian
standar nasional pendidikan di daerah kurang optimal. Tantangan masa depan yang
berbeda telah nampak di permukaan dan
menuntut guru memiliki kepekaan, kemampuan dan keterampilan dalam meningkatkan
prestasi belajar peserta didik, dan mungkin perlu pembinaan jika hal ini di
perlukan.
Pemantauan kemajuan belajar peserta didik merupakan
suatu prosedur vital, sebagai sesuatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam
merencanakan strategi pembelajaran, mengubah strategi/ metode / menambah/
mengurangi beban kerja ( Mortimore
1993). Secara umum bahwa pemantauan kemajuan belajar peserta didik merupakan
sesuatu kegiatan yang penting dilakukan untuk mengetahui tingkat perubahan
kecerdasan peserta didik dalam penguasaan
kompetensi pada setiap akhir proses pembelajaran melalui tes / ulangan
harian, tengah semester/ ujian dengan tujuan untuk mengetahui ketuntasan
belajar peserta didik secara individu dan perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran dari sesuatu yang ideal
(harapan) dan dari suatu kenyataan (aktual). Kemampuan, keterampilan, dan nilai-nilai
dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan sosial
budaya yang meliputi kecakapan berdemokrasi, kerjasama, saling menghormati,
tekun, disiplin dan berbudaya belajar sepanjang hayat sangat diperlukan.
Pendidikan yang berorientasi kecakapan hidup pada hakekatnya adalah pendidikan
untuk membentuk watak dan beretos bekerja mandiri.
Perkembangan
globalisasi menuntut dunia pendidikan untuk mengubah konsep berpikir, yang sesuai
dengan perkembangan dan tuntutan di saat ini. Perubahan perlu dilakukan dan menyesuaikan
dengan kebutuhan yang terus berkembang.
Belajar adalah proses meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai
dasar untuk direfleksikan dalam berpikir dan bertindak. Konsep ini muncul pada
pengertian paling awal dan berlaku bagi semua orang di Negara Republik ini.
Dengan berpijak pada konsep tersebut, bahwa belajar bukan hanya sekedar
penjenjalan ilmu pengetahuan kepada peserta didik.
Pandangan tersebut tidak salah karena pada kenyataannya bahwa belajar
adalah proses meningkatkan kemampuan, keterampilan dan daya saing peserta
didik. Namun demikian konsep tersebut masih sangat persial, terlalu sempit dan
menganggap peserta didik sebagai individu-individu yang pasif dan di ibaratkan
sebuah botol kosong yang perlu di isi sampai penuh tampa melihat potensi yang
sebenarnya sudah ada pada peserta didik. Pendidikan formal mengalami perubahan
yang ditandai dengan adanya perubahan (inovasi). Perubahan pada hakekatnya adalah sesuatu hal yang wajar karena
perubahan merupakan sesuatu yang bersifat kodrati dan manusiawi. Alternative
pilihan adalah menghadapi tantangan,
atau mencoba menghindarinya. Jika perubahan direspon positif akan menjadi
peluang yang sangat besar, dan jika perubahan direspon negative akan menjadi
arus kuat yang dapat menghempaskan dan
mengalahkan manusia.
Pelaksanaan
pembelajaran yang berhubungan dengan kompetensi/ materi, metode, media, alat
peraga dan sumber daya yang tersedia harus dikelola dan dimanfaatkan seoptimal
mungkin dan sesuai dengan perubahan kearah pembaharuan (inovasi). Dengan demikian maka guru di tuntut
mengembangkan kreatif dan inovatif dalam membelajarkan peserta didik. Desain
rencana pelaksanaan pembelajaran yang berbasis kolaborasi dengan metode
pembelajaran yang tepat memungkinkan prestasi belajar peserta didik meningkat
dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia dan lingkungan sekitarnya sebagai
sumber belajar untuk menunjang ketercapaian kompetensi.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak
dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan pokok-pokok permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah meningkatkan prestasi belajar
peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan penerapan pembelajaran kolaborasi
pada Sekolah Dasar
2. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran kolaborasi
terhadap motivasi belajar IPS pada peserta didik Sekolah Dasar
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
permasalahan yang telah di paparkan tersebut, maka penelitian ini bertujuan:
1. mengetahui bagaimanakah meningkatkan prestasi
peserta didik dalam belajar IPS setelah menerapkan pembelajaran kolaborasi pada
Sekolah Dasar.
2. mengetahui pengaruh motivasi peserta didik
dalam belajar IPS setelah diterapkan
pembelajaran kolaborasi.
D. Hasil
Yang Diharapkan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat :
1. Menambah pengetahuan dan keterampilan guru
dalam meningkatkan prestasi peserta didik dalam pembelajaran IPS
Sekolah
2. Sumbangan pemikiran bagi guru dalam
meningkatkan prestasi peserta didik dalam pembelajaran IPS
3. Proses pembelajaran IPS tidak lagi dilakukan secara imposisi.
4. Menemukan strategi pembelajaran yang tepat,
tidak konvensional tetapi bervariatif.
5. Keaktifan peserta didik dalam mengerjakan
tugas secara kelompok dan mandiri meningkat.
6. Meningkatkan prestasi belajar peserta didik
dalam pembelajaran IPS
E. Batasan Masalah
Keterbatasan
waktu dan biaya tidak ada, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
1. Penelitian
ini hanya dikenakan pada peserta didik Sekolah Dasar kelas V
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Sepetember semester
ganjil tahun pelajaran 2008/2009
F. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yang
menggambarkan bagaimana teknik proses pembelajaran diterapkan dan bagaimana
melakukan tindakan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui masalah selama proses
pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Menurut Sukidin dkk, (2002L54) ada
empat macam bentuk penelitian tindakan, yaitu (1) penelitian tindakan guru
sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kolaboratif, (3) penelitian tindakan simulatif terinteratif
dan (4) penelitian tindakan sosial eksperimental. Keempat bentuk penelitian
tindakan ini ada persamaan dan perbedaannya. Menurut Oja dan Smulyan sebagaiman
dikutip oleh Kasbolah, (2000) (dalam Sukidin, dkk 2002:55), menyebutkan bahwa
ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung pada (1) tujuan utamanya atau pada
tekanannya (2) tingkat kolaborasi antara
pelaku peneliti dan peneliti dari luar (3) proses yang digunakan dalam
melakukan penelitian dan (4) hubungan antara proyek dengan sekolah.
Dalam penelitian ini menggunakan guru, dimana guru
berperan sebagai pelaksana pembelajaran dan peneliti mengamati selama
pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk
mengetahui proses peningkatan prestasi peserta didik dalam pembelajaran IPS di
kelas V sekolah dasar. Penelitian
berorientasi pada perbaikan program pembelajaran yang berkesinambungan.
Kemmis dan Taggart (1988:14) menyebutkan bahwa model penelitian tindakan adalah
berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada setiap siklus meliputi
perencanaan, observasi dan refreksi, dan berjalan terus serta di sesuaikan
dengan kebutuhan dalam memperbaiki program pembelajaran.
a. Tempat, waktu dan Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang di inginkan adalah bertempat pada
SD
Inpres Sikumana 2 Kota Kupang Tahun 2017/2018
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilangsungkan dalam
waktu semester genap pada bulan Pebruari Maret
Tanum 2018
3. Subyek
penelitian
Subyek
penelitian adalah peserta didik kelas V dan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Soaial.
b. Rancang Bangun Penelitian
Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah
penelitian tentang hal yang terjadi di masyarakat yang bersangkutan (Arikunto,
Suharsimi 2002:82). Ciri utama dalam penelitian tindakan adalah adanya
partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan kelompok sasaran. Penelitian
tindakan adalah suatu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan
nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba dan mendeteksi
permasalahan dan memecahkannya. Dalam proses pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain. Untuk
mencapai tujuan yang lebih optimal dalam penelitian, para peneliti perlu
memperhatikan beberapa prinsip-prinsip penelitian tindakan antara lain: (1)
Permasalahan atau topik yang dipilih harus
memenuhi kriteria yaitu benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan
mampu ditangani serta dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan
perubahan, (2) Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang
dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama, (3)
Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif, artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu,
dana dan tenaga, (4) Metodologi yang
digunakan harus jelas, rinci dan
terbuka, setiap langkah dari tindakan dirumuskan dengan jelas sehingga orang yang berminat terhadap
penelitian dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya, (5) Kegiatan
penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on-going) mengingat bahwa pengembangan
dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti
tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu
(Arikunto, Suharsimi, 2002:82:82). Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yakni penelitian tindakan, maka penelitian
ini menggunakan model penelitian
tindakan Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, Suharsimi, 2002:83), adalah
berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya.
Kegiatan
setiap siklus meliputi planning (rencana),
action (tindakan), observasi (pengamatan) dan reflection
(refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah
direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I
dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Gambar
alur tindakan untuk setiap siklus dari
tahap-tahap penelitian tindakan sebagai berikut :
Gambar Alur Tindakan
Penjelasan Alur Kegiatan:
1.
Rancangan rencana awal, sebelum mengadakan penelitian
menyusun rumusan masalah, tujuan dan
membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan
perangkat pembelajaran.
2. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan
yang dilakukan oleh peneliti
sebagai upaya membangun pemahaman konsep peserta didik, mengamati dampak dari
diterapkannya pembelajaran kolaborasi.
3.
Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan dampak dari tindakan
yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan.
4.
Kegiatan revisi, berdasarkan hasil refleksi dari hasil
pengamatan dan membuat perbaikan untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
5.
Kegiatan Observsi dibagi dalam tiga putaran, yakni
putaran pertama, kedua, dan ketiga. Kegiatan setiap siklus/ putaran meliputi
rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dari masing-masing siklus /
putaran diakhiri dengan tes. Tindakan perbaikan setiap putaran terus berkelanjutan dan akan dihentikan jika sudah sesuai dengan kebutuhan
dan dirasa cukup.
c. Alat Pengumpul
Data
Alat
pengumpul data dalam penelitian adalah tes buatan guru yang fungsinya untuk (1)
mengetahui peserta didik yang menguasai kompetensi dalam waktu tertentu, (2)
mengetahui tujuan pembelajaran yang di capai dan (3) memperoleh suatu nilai
(Arikunto, Suharsimi, 2002:149).
Tujuan dari
tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik secara individu
maupun secara klasikal. Disamping itu untuk mengetahui akar permasalahan yang
terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dan kelemahan apa yang
menyebabkan peserta didik sulit menguasai kompetensi dan mencari tindakan yang
tepat dalam memecahkannya. Untuk
memperkuat data yang di kumpulkan selama penelitian menggunakan metode
observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui
permasalahan aktivitas guru dan motivasi peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran.
d. Analisis Data
Dalam menyusun dan mengelola data yang terkumpul dan dapat menghasilkan
kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan melalui laporan adalah menggunakan
analisis data kuantitatif. Perhitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar
peserta didik dalam proses pembelajaran adalah
(1). Merekapitulasi hasil tes
(2) Menghitung jumlah
skor yang masing-masing peserta didik
berdasarkan penguasaan kompetensi.
(3). Merekapitulasi hasil pengamatan meliputi :minat, perhatian dan partisipasi
peserta didik, serta aktivitas guru dalam pembelajaran.
e.
Rencana Anggaran dan Jadwal Penelitian
1.
Rencana Anggaran
No
|
Jenis Rencana
Pengeluaran
|
Harga
Satuan
|
Jumlah
|
1
|
ATK
|
||
1.1. Kertas 2 Rim
|
@Rp. 37. 000, 00
|
Rp. 37. 000, 00
|
|
1.2. Kertas Folio Bergaris 1 Rim
|
@Rp. 50. 000, 00
|
Rp. 50. 000, 00
|
|
1.3. Spidol besar 1 Set
|
@Rp. 15. 000, 00
|
Rp. 15. 000, 00
|
|
1.4. Spidol kecil 1 Set
|
@Rp. 15. 000, 00
|
Rp. 15. 000, 00
|
|
1.5. Hekster sedang 1 buah
|
@Rp. 30. 000, 00
|
Rp. 30. 000, 00
|
|
1.6. Lem Altekol besar 1 buah
|
@Rp. 5. 000, 00
|
Rp. 5. 000, 00
|
|
1.7. Kertas Karton 1 Set
|
@Rp. 30. 000, 00
|
Rp. 30. 000, 00
|
|
Jumlah
|
Rp.182.000, 00
|
Rp. 182.000,00
|
|
2.
|
Transportasi Kegiatan Siklus I
|
||
2.1. Planning (Rencana) Penyusunan
Bersama Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (siklus I) 5 hari PP
|
@Rp. 20. 000, 00
|
Rp. 100.000.00
|
|
2.2. Action (Tindakan), observasi
(pengmatan) pelaksanaan
pembelajaran. Siklus I (1
hari)
|
@Rp. 20. 000. 00
|
Rp. 20. 000, 00
|
|
2.3. Reflection (Refleksi), Siklus I
(1 hari)
|
@Rp. 20. 000. 00
|
Rp. 20. 000, 00
|
|
Jumlah
|
Rp. 60.000, 00
|
Rp. 140. 000.00
|
|
3.
|
Transportasi Kegiatan Siklus II
|
||
3.1. Planning (Rencana) Penyusunan
Bersama Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (siklus I) 5 hari PP
|
@Rp. 20. 000, 00
|
Rp. 100.000.00
|
|
3.2. Action (Tindakan), observasi
(pengmatan) pelaksanaan
pembelajaran. Siklus I (1
hari)
|
@Rp. 20. 000. 00
|
Rp. 20. 000, 00
|
|
3.3. Reflection (Refleksi), Siklus I
(1 hari)
|
@Rp. 20. 000. 00
|
Rp. 20. 000, 00
|
|
Jumlah
|
Rp. 60.000, 00
|
Rp. 140. 000.00
|
|
4.
|
Transportasi Kegiatan Siklus III
|
||
4.1. Planning (Rencana) Penyusunan
Bersama Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (siklus I) 5 hari PP
|
@Rp. 20. 000, 00
|
Rp. 100.000. 00
|
|
4.2. Action (Tindakan), observasi
(pengmatan) pelaksanaan
pembelajaran. Siklus I (1
hari)
|
@Rp. 20. 000. 00
|
Rp. 20. 000, 00
|
|
4.3. Reflection (Refleksi), Siklus I
(1 hari)
|
@Rp. 20. 000. 00
|
Rp. 20. 000, 00
|
|
Jumlah
|
Rp. 60.000, 00
|
Rp. 140. 000.00
|
|
5
|
Snack /Kudupat
|
||
5.1. Snack Ringan Siklus I (4 orang)
|
@Rp. 10. 000, 00
|
Rp. 40. 000, 00
|
|
5.2. Snack Ringan Siklus II (4 orang )
|
@Rp. 10. 000, 00
|
Rp. 40. 000, 00
|
|
5.3. Snack Ringan Siklus III (4 orang)
|
@Rp. 10. 000, 00
|
Rp. 40. 000, 00
|
|
5.4. Kudupat (4 orang)
|
@Rp. 50. 000. 00
|
Rp. 200. 000,00
|
|
Jumlah
|
Rp. 80. 000,00
|
Rp 320. 000,00
|
|
6
|
Laporan Hasil
|
||
6.1. Kertas 2 Rim
|
@Rp. 37. 000. 00
|
Rp. 74. 000. 00
|
|
6.2. Tinta Printer 2 botol
|
@Rp. 100. 000. 00
|
Rp. 100. 000. 00
|
|
6.3. Penggandaan/Foto Copy
|
@Rp. 100. 000, 00
|
Rp. 100. 000. 00
|
|
6.4. Transportasi PP
|
@Rp. 10. 000. 00
|
Rp. 20. 000. 00
|
|
Jumlah
|
Rp 247.
000, 00
|
Rp. 294.000,00
|
|
7.
|
Desiminasi/Seminar hasil
|
||
7.1. Penggandaan undangan/Foto Copy
|
@Rp. 50. 000, 00
|
Rp. 50. 000, 00
|
|
7.2. Transportasi
|
@Rp 10. 000. 00
|
Rp. 10. 000, 00
|
|
7.3. Snack (20 orang)
|
@Rp. 10. 000, 00
|
Rp. 200. 000. 00
|
|
7.4. Kudupat (20 orang)
|
@Rp. 50. 000. 00
|
Rp. 1000.000,00
|
|
7.5. Penyimpanan Data (hardis) 1 buah
|
@Rp 524.000, 00
|
Rp 524.000, 00
|
|
Jumlah
|
Rp. 644.000, 00
|
Rp. 1.784.000,00
|
|
Jumlah Total Biaya Pengeluaran 1+2+3+4+5+6+7
|
Rp.1.333.000,00
|
Rp. 3000.000,00
|
2. Jadwal Penelitian
No
|
Kegiatan
|
Bulan/Minggu
|
|||||||
Pebruari
|
Maret
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
1.
|
Planning (Rencana) Penyusunan RPP
|
||||||||
2.
|
Action
(Tindakan), observasi (pengmatan)
|
||||||||
2.1.
Siklus I
|
|||||||||
2.2.
Siklus II
|
|||||||||
2.3.
Siklus III
|
|||||||||
3.
|
Reflection (Refleksi)
|
||||||||
4.
|
Desiminasi Hasil
|
||||||||
5.
|
Publikasi Hasil
|
G. Penutup
Rancangan kegiatan TOR ini di ajukan untuk
menjadi acuan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan sebuah
harapan dan dukungan semua pihak agar penelitian ini dapat berjalan lancar
dan sukses dan tepat waktu, dalam upaya pembinaan peningkatan kemampuan guru
dalam mengembangkan berbagai metode pembelajaran yang berfariatif untuk
mendapatkan hasil dan proses hasil belajar IPS pada peserta didik Jenjang
Sekolah Dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar