Jumat, 23 Agustus 2019

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TERM OF REFERENCE (TOR) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


KERANGKA ACUAN KEGIATAN TERM OF REFERENCE (TOR)
   PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
TAHUN 2018/2019

Oleh
Hamzah LPMP NTT 


Nama Program
: Meningkatkan Kompetensi Guru IPS Dalam
  Menerapaan Pembelajaran Kolaborasi Untuk
  Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Ilmu
  Pengetahuan Sosial Pada Peserta Didik
  Sekolah Dasar
Kegiatan
: Pembinaan Pengelolaan Pembelajaran Dalam
  Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Ilmu
  Pengetahuan Sosial Pada Peserta Didik
  Sekolah Dasar
Anggaran
: DIP Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
  Nusa Tenggara Timur  Rp. 3000.000 (Tiga
  Juta Rupiah)
Tahun Anggaran                      
: 2018/2019

A. Latar Belakang
    1. Dasar Hukum
       
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
        2. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
        3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan.
        4. Permendikbud No 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
        5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang
            Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah);
        6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang
            Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
        7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
            Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
        8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
            Standar Penilaian Pendidikan;
        9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang KI, KD,
            Mata Pelajaran pada Kurikulum 2013 Dikdasmen
      10. Permendikbud No 67 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur KTSP SMP
      11. Permendikbud No 68 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur KTSP SD
      12. Permendikbud No 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur KTSP SMA
      13. Permendikbud No 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur KTSP SMK
      14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12/2007 Tentang Standar Pengawasn
            Sekolah/Madrasah;
      15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13/2007 Tentang Standar Kepala
            Sekolah/Madrasah;
      16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19/2007 Tentang Standar Pengelolaan
            Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
      17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar
            Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
            Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah
            Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);
      18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar 
            Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah;

    2. Gambaran Umum
Kondisi kehidupan manusia di era globalisasi tak dapat dihindari, tetapi perlu dijalani dan mengantisipasi dengan cara-cara yang tepat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat, persaingan yang sangat ketat dan cepatnya arus informasi mendorong pendidik dan tenaga kependidikan mencari cara-cara yang efektif untuk menghadapi globalisasi agar tetap eksis dalam persaingan. Mengantisipasi globalisasi dalam dunia pendidikan sangat diperlukan guru yang profesional, meninggalkan cara-cara pembelajaran tradisional, aktif melakukan perubahan dalam pengelolaan proses pembelajaran, memiliki semangat yang tinggi dalam mencari berbagai strategi baru untuk memperbaiki proses pembelajaran, jika tidak dilakukan, maka akan menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan, karena disebabkan keluaran pendidikan kurang memiliki kemampuan berkompetisi dengan hasil pendidikan bangsa-bangsa maju.

Menghadapi globalisasi dalam pendidikan harus berorientasi dengan kondisi dan tuntutan, maka proses dan output pendidikan harus mengikuti perkembangan dan perubahan. Manajemen pendidikan yang semula bersifat birokrasi sentralistik telah bergeser ke era desentralisasi dan telah menghasilkan pola penyelenggaraan pendidikan yang beragam dalam berbagai kondisi lokal yang berbeda untuk semua lapisan masyarakat.

Era otonomi desentralisasi pendidikan memungkinkan daerah / sekolah mempunyai variasi pilihan dalam pelayanan pendidikan bagi peserta didik di dunia nyata dan unggulan daerah dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan nasional dan daerah dan diyakini mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam berbuat serta daya saing yang tinggi. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan melalui observasi terpadu di berbagai daerah sangat diperlukan.       
 
Banyak fakta dilapangan menunjukkan, bahwa tingkat kemampuan dan keterampilan tenaga pendidik untuk mengembangkan model-model pembelajaran bervariatif cenderung menurun sehingga memungkinkan pencapaian standar nasional pendidikan di daerah kurang optimal. Tantangan masa depan yang berbeda telah  nampak di permukaan dan menuntut guru memiliki kepekaan, kemampuan dan keterampilan dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik, dan mungkin perlu pembinaan jika hal ini di perlukan. 

Pemantauan kemajuan belajar peserta didik merupakan suatu prosedur vital, sebagai sesuatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam merencanakan strategi pembelajaran, mengubah strategi/ metode / menambah/ mengurangi beban kerja  ( Mortimore 1993). Secara umum bahwa pemantauan kemajuan belajar peserta didik merupakan sesuatu kegiatan yang penting dilakukan untuk mengetahui tingkat perubahan kecerdasan peserta didik dalam penguasaan  kompetensi pada setiap akhir proses pembelajaran melalui tes / ulangan harian, tengah semester/ ujian dengan tujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik secara individu dan perbaikan rencana pelaksanaan  pembelajaran dari sesuatu yang ideal (harapan) dan  dari suatu kenyataan  (aktual). Kemampuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan sosial budaya yang meliputi kecakapan berdemokrasi, kerjasama, saling menghormati, tekun, disiplin dan berbudaya belajar sepanjang hayat sangat diperlukan. Pendidikan yang berorientasi kecakapan hidup pada hakekatnya adalah pendidikan untuk membentuk watak dan beretos bekerja mandiri.

      Perkembangan globalisasi menuntut dunia pendidikan untuk mengubah konsep berpikir, yang  sesuai  dengan perkembangan dan tuntutan di saat ini.  Perubahan perlu dilakukan dan menyesuaikan dengan  kebutuhan yang terus berkembang. Belajar adalah proses meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk direfleksikan dalam berpikir dan bertindak. Konsep ini muncul pada pengertian paling awal dan berlaku bagi semua orang di Negara Republik ini. Dengan berpijak pada konsep tersebut, bahwa belajar bukan hanya sekedar penjenjalan ilmu pengetahuan kepada peserta didik.

     Pandangan tersebut tidak salah karena pada kenyataannya bahwa belajar adalah proses meningkatkan kemampuan, keterampilan dan daya saing peserta didik. Namun demikian konsep tersebut masih sangat persial, terlalu sempit dan menganggap peserta didik sebagai individu-individu yang pasif dan di ibaratkan sebuah botol kosong yang perlu di isi sampai penuh tampa melihat potensi yang sebenarnya sudah ada pada peserta didik. Pendidikan formal mengalami perubahan yang ditandai dengan adanya perubahan (inovasi). Perubahan pada hakekatnya adalah sesuatu hal yang wajar karena perubahan merupakan sesuatu yang bersifat kodrati dan manusiawi. Alternative pilihan adalah  menghadapi tantangan, atau mencoba menghindarinya. Jika perubahan direspon positif akan menjadi peluang yang sangat besar, dan jika perubahan direspon negative akan menjadi arus  kuat yang dapat menghempaskan dan mengalahkan manusia.

     Pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan kompetensi/ materi, metode, media, alat peraga dan sumber daya yang tersedia harus dikelola dan dimanfaatkan seoptimal mungkin dan sesuai dengan perubahan kearah pembaharuan (inovasi). Dengan demikian maka guru di tuntut mengembangkan kreatif dan inovatif dalam membelajarkan peserta didik. Desain rencana pelaksanaan pembelajaran yang berbasis kolaborasi dengan metode pembelajaran yang tepat memungkinkan prestasi belajar peserta didik meningkat dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia dan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar untuk menunjang ketercapaian kompetensi.      

B. Rumusan Masalah
     Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan pokok-pokok permasalahan sebagai berikut:
     1.  Bagaimanakah meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan penerapan pembelajaran kolaborasi pada Sekolah Dasar
     2.  Bagaimanakah pengaruh pembelajaran kolaborasi terhadap motivasi belajar IPS pada peserta didik Sekolah Dasar

C. Tujuan Penelitian
    Berdasarkan permasalahan yang telah di paparkan tersebut, maka penelitian ini bertujuan:
    1.  mengetahui bagaimanakah meningkatkan prestasi peserta didik dalam belajar IPS setelah menerapkan pembelajaran kolaborasi pada Sekolah Dasar.
    2.  mengetahui pengaruh motivasi peserta didik dalam belajar IPS  setelah diterapkan pembelajaran kolaborasi.

D. Hasil Yang Diharapkan
      Hasil penelitian  ini diharapkan dapat bermanfaat :
         1.  Menambah pengetahuan dan keterampilan guru dalam meningkatkan prestasi peserta didik dalam pembelajaran IPS Sekolah
         2.  Sumbangan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan prestasi peserta didik dalam pembelajaran IPS
         3.  Proses pembelajaran  IPS tidak lagi dilakukan secara imposisi.
         4.  Menemukan strategi pembelajaran yang tepat, tidak konvensional tetapi bervariatif.
         5.  Keaktifan peserta didik dalam mengerjakan tugas secara kelompok dan mandiri meningkat.
         6.  Meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS

E.  Batasan Masalah
     Keterbatasan waktu dan biaya tidak ada, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
    1.  Penelitian ini hanya dikenakan pada peserta didik Sekolah Dasar kelas V
    2.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Sepetember semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009

F. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yang menggambarkan bagaimana teknik proses pembelajaran diterapkan dan bagaimana melakukan tindakan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui masalah selama proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Menurut Sukidin dkk, (2002L54) ada empat macam bentuk penelitian tindakan, yaitu (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kolaboratif, (3)  penelitian tindakan simulatif terinteratif dan (4) penelitian tindakan sosial eksperimental. Keempat bentuk penelitian tindakan ini ada persamaan dan perbedaannya. Menurut Oja dan Smulyan sebagaiman dikutip oleh Kasbolah, (2000) (dalam Sukidin, dkk 2002:55), menyebutkan bahwa ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung pada (1) tujuan utamanya atau pada tekanannya (2) tingkat  kolaborasi antara pelaku peneliti dan peneliti dari luar (3) proses yang digunakan dalam melakukan penelitian dan (4) hubungan antara proyek dengan sekolah.

Dalam penelitian ini menggunakan guru, dimana guru berperan sebagai pelaksana pembelajaran dan peneliti mengamati selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui proses peningkatan prestasi peserta didik dalam pembelajaran IPS di kelas V sekolah dasar. Penelitian  berorientasi pada perbaikan program pembelajaran yang berkesinambungan. Kemmis dan Taggart (1988:14) menyebutkan bahwa model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada setiap siklus meliputi perencanaan, observasi dan refreksi, dan berjalan terus serta di sesuaikan dengan kebutuhan dalam memperbaiki program pembelajaran.
     a. Tempat, waktu dan Subjek Penelitian
  1. Tempat Penelitian
      Tempat penelitian yang digunakan untuk memperoleh  data yang di inginkan adalah bertempat pada SD Inpres Sikumana 2 Kota Kupang Tahun 2017/2018
          2. Waktu Penelitian
             Waktu penelitian dilangsungkan dalam waktu  semester genap pada bulan Pebruari Maret
             Tanum 2018
         3. Subyek penelitian
       Subyek penelitian adalah peserta didik kelas V dan guru dalam melaksanakan proses
       pembelajaran  Ilmu Pengetahuan Soaial.

       b.  Rancang Bangun Penelitian
Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal yang terjadi di masyarakat yang bersangkutan (Arikunto, Suharsimi 2002:82). Ciri utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah suatu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba dan mendeteksi permasalahan dan memecahkannya. Dalam proses pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut  dapat saling mendukung satu sama lain. Untuk mencapai tujuan yang lebih optimal dalam penelitian, para peneliti perlu memperhatikan beberapa prinsip-prinsip penelitian tindakan antara lain: (1) Permasalahan atau topik yang  dipilih harus memenuhi kriteria yaitu benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan, (2) Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama, (3) Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif, artinya terpilih dengan  tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga, (4) Metodologi  yang digunakan harus jelas, rinci dan  terbuka, setiap langkah dari tindakan dirumuskan dengan  jelas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya, (5) Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on-going) mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi  menjadi tantangan sepanjang waktu (Arikunto, Suharsimi, 2002:82:82). Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih  yakni penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian  tindakan Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, Suharsimi, 2002:83), adalah berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya.  

      Kegiatan setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observasi (pengamatan) dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Gambar alur  tindakan untuk setiap siklus dari tahap-tahap penelitian tindakan sebagai berikut :


 











Gambar Alur Tindakan
     Penjelasan Alur Kegiatan:
        1. Rancangan rencana awal, sebelum mengadakan penelitian menyusun rumusan  masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
                 2. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan  yang dilakukan oleh  peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep peserta didik, mengamati dampak dari diterapkannya pembelajaran kolaborasi.
                 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan  dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan.
         4. Kegiatan revisi, berdasarkan hasil refleksi dari hasil pengamatan dan membuat perbaikan untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
         5. Kegiatan Observsi dibagi dalam tiga putaran, yakni putaran pertama, kedua, dan ketiga. Kegiatan setiap siklus/ putaran meliputi rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dari masing-masing siklus / putaran diakhiri dengan tes. Tindakan perbaikan setiap putaran  terus berkelanjutan dan akan  dihentikan jika sudah sesuai dengan kebutuhan dan dirasa cukup.

       c.  Alat Pengumpul Data
           Alat pengumpul data dalam penelitian adalah tes buatan guru yang fungsinya untuk (1) mengetahui peserta didik yang menguasai kompetensi dalam waktu tertentu, (2) mengetahui tujuan pembelajaran yang di capai dan (3) memperoleh suatu nilai (Arikunto, Suharsimi, 2002:149).        
      
      Tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik secara individu maupun secara klasikal. Disamping itu untuk mengetahui akar permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dan kelemahan apa yang menyebabkan peserta didik sulit menguasai kompetensi dan mencari tindakan yang tepat dalam memecahkannya. Untuk  memperkuat data yang di kumpulkan selama penelitian menggunakan metode observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui permasalahan aktivitas guru dan motivasi peserta didik  dalam proses kegiatan pembelajaran.

      d. Analisis Data
    Dalam menyusun dan mengelola data yang terkumpul dan dapat menghasilkan kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan melalui laporan adalah menggunakan analisis data kuantitatif. Perhitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik dalam proses pembelajaran adalah
    (1).  Merekapitulasi hasil tes
    (2)  Menghitung  jumlah skor yang masing-masing  peserta didik berdasarkan penguasaan  kompetensi.
    (3). Merekapitulasi hasil pengamatan meliputi :minat, perhatian dan partisipasi peserta didik, serta aktivitas guru dalam pembelajaran.

       e.  Rencana Anggaran dan Jadwal Penelitian
            1. Rencana Anggaran
No
Jenis Rencana Pengeluaran
Harga Satuan
Jumlah
1
ATK


1.1. Kertas  2 Rim
@Rp. 37. 000, 00
Rp. 37. 000, 00
1.2. Kertas Folio Bergaris 1 Rim
@Rp. 50. 000, 00
Rp. 50. 000, 00
1.3. Spidol besar 1 Set
@Rp. 15. 000, 00
Rp. 15. 000, 00
1.4. Spidol kecil  1 Set
@Rp. 15. 000, 00
Rp. 15. 000, 00
1.5. Hekster sedang 1 buah
@Rp. 30. 000, 00
Rp. 30. 000, 00
1.6. Lem Altekol besar 1 buah
@Rp.   5. 000, 00
Rp.   5. 000, 00
1.7. Kertas Karton 1 Set
@Rp. 30. 000, 00
Rp. 30. 000, 00
Jumlah
    Rp.182.000, 00
Rp. 182.000,00
2.
Transportasi  Kegiatan Siklus I


2.1. Planning (Rencana) Penyusunan
       Bersama  Rencana Pelaksanaan
       Pembelajaran (siklus I)  5 hari PP
@Rp. 20. 000, 00
Rp. 100.000.00
2.2. Action (Tindakan), observasi
       (pengmatan) pelaksanaan
        pembelajaran. Siklus I (1 hari)
@Rp. 20. 000. 00
Rp.  20. 000, 00
2.3. Reflection (Refleksi), Siklus I  (1 hari)
@Rp. 20. 000. 00
Rp.  20. 000, 00
Jumlah
    Rp. 60.000, 00
Rp. 140. 000.00
3.
Transportasi  Kegiatan Siklus II


3.1. Planning (Rencana) Penyusunan
       Bersama  Rencana Pelaksanaan
       Pembelajaran (siklus I)  5 hari PP
@Rp. 20. 000, 00
Rp. 100.000.00
3.2. Action (Tindakan), observasi
       (pengmatan) pelaksanaan
        pembelajaran. Siklus I (1 hari)
@Rp. 20. 000. 00
Rp.  20. 000, 00
3.3. Reflection (Refleksi), Siklus I  (1 hari)
@Rp. 20. 000. 00
Rp.  20. 000, 00
Jumlah
    Rp. 60.000, 00
Rp. 140. 000.00
4.
Transportasi  Kegiatan Siklus III


4.1. Planning (Rencana) Penyusunan
       Bersama  Rencana Pelaksanaan
       Pembelajaran (siklus I)  5 hari PP
@Rp. 20. 000, 00
Rp. 100.000. 00
4.2. Action (Tindakan), observasi
       (pengmatan) pelaksanaan
        pembelajaran. Siklus I (1 hari)
@Rp. 20. 000. 00
Rp.   20. 000, 00
4.3. Reflection (Refleksi), Siklus I  (1 hari)
@Rp. 20. 000. 00
Rp.   20. 000, 00
Jumlah
    Rp. 60.000, 00
Rp. 140. 000.00
5
Snack /Kudupat


5.1. Snack Ringan Siklus I (4 orang)
@Rp. 10. 000,  00
Rp.   40. 000, 00
5.2. Snack Ringan Siklus II (4 orang )
@Rp. 10. 000,  00
Rp.   40. 000, 00
5.3. Snack Ringan Siklus III (4 orang)
@Rp. 10. 000,  00
Rp.   40. 000, 00
5.4. Kudupat (4 orang)
@Rp.  50. 000. 00
Rp. 200. 000,00
Jumlah
    Rp.  80. 000,00
Rp  320. 000,00
6
Laporan Hasil


6.1. Kertas 2 Rim
@Rp.  37. 000.  00
Rp.   74. 000. 00
6.2. Tinta Printer 2 botol
@Rp.  100. 000. 00
Rp. 100. 000. 00
6.3. Penggandaan/Foto Copy
@Rp.  100. 000, 00
Rp. 100. 000. 00
6.4. Transportasi PP
@Rp.    10. 000. 00
Rp.   20. 000. 00
Jumlah
   Rp    247. 000, 00
Rp.   294.000,00
7.
Desiminasi/Seminar hasil


7.1. Penggandaan undangan/Foto Copy
@Rp. 50. 000, 00
Rp.   50. 000, 00
7.2. Transportasi
@Rp  10. 000. 00
Rp.   10. 000, 00
7.3. Snack (20 orang)
@Rp. 10. 000,  00
Rp. 200. 000. 00
7.4. Kudupat (20 orang)
@Rp.  50. 000. 00
Rp. 1000.000,00
7.5. Penyimpanan Data (hardis) 1 buah
@Rp  524.000, 00
Rp   524.000, 00
Jumlah
    Rp. 644.000, 00
Rp. 1.784.000,00
Jumlah  Total Biaya Pengeluaran 1+2+3+4+5+6+7
    Rp.1.333.000,00
Rp. 3000.000,00
       
           2.  Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Bulan/Minggu
Pebruari
Maret
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1.
Planning (Rencana) Penyusunan RPP








2.
Action (Tindakan), observasi (pengmatan)









2.1. Siklus  I









2.2. Siklus  II









2.3. Siklus  III








3.
Reflection (Refleksi)








4.
Desiminasi Hasil








5.
Publikasi Hasil









G. Penutup
Rancangan kegiatan TOR ini di ajukan untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan sebuah harapan dan dukungan semua pihak agar penelitian ini dapat berjalan lancar dan sukses dan tepat waktu, dalam upaya pembinaan peningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai metode pembelajaran yang berfariatif untuk mendapatkan hasil dan proses hasil belajar IPS pada peserta didik Jenjang Sekolah Dasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar